Kebanyakan dari kita udah tau model velg mana yang kita pengen. Tapi gak segampang itu buat pasangnya walaupun kita udah tau speknya; kayak pcd, lebar, offset. Saya sendiri baru yakin bahwa velg inceran itu memang cocok di mobil saya kalo saya udah lakukan uji coba pasang (fitting process atau disingkat aja fitting) langsung di mobil saya.
Banyak yang nanya: lho, kan mestinya udah kebayang nanti gimana bakal “jatohnya” di mobil kita hanya dengan membaca spek? Imho, saya kurang setuju. Spek di atas kertas atau tercetak di velg memang membantu, tapi tidak akan sepenuhnya tepat. Kenapa? Karena saat ini dengan berbagai teknologi dan desain yang ada, spek velg yang sama bisa “jatoh” berbeda di mobil. Ini dengan mengenyampingkan harga dan model ya. Desain velg sekarang sudah menambah spek yang disebut Face Design atau tampilan muka, yang mengatur seberapa dalam spoke/palang atau penampang luar. Offset hanya mengatur kedalaman yang diukur dari permukaan yang bersentuh dengan piring tengah velg, tapi tidak mengatur spoke-nya seperti Face Design. Teknologi inilah yang menentukan velg itu concave, rata atau convex. Masih ada lagi teknologi tampilan deep dish yang membuat velg celong tapi offset nya pun jadi tebal walaupun face design nya rata. Satu model velg, sekarang biasanya diproduksi dengan berbagai spek Face Design, ada yang Front Face, Flat atau Rear Face. Mungkin bisa lebih jelas seperti digambarkan Enkei di lini RPF1 nya di http://www.enkei.co.jp/wheels/racing/rpf1/profile.php .
Sebagai contoh, saya pernah nemu velg jepang ring 15 dengan offset +28 yang mestinya kalo dipasang di Honda City akan nongol keluar – City idealnya by the book pake offset 40-45 buat R15. Tapi ternyata pas dipasang itu masuk ke dalem selayaknya offset 40-an, sampe mentok kaliper rem tuh spoke-nya. Sempet curiga dipapas offsetnya, tapi setelah diteliti yakin banget ga ada bekas papas an. Ternyata memang dia pake face design yang Front Face/FF di mana membuat jarak dia secara nilai offset memang 28 mm tapi penampang spoke-nya berdesain melekuk ke dalam.
Makanya, fiting velg itu penting! Pedagang yang baik pasti akan kasi kok kita untuk coba tes pasang di mobil kita. Walaupun mungkin belum pake ban ya, effortnya terlalu besar. Apalagi kalo velg baru. Dipasang ban ya jadi bekas dong velgnya, hehehe. Yah, untuk ban akan lebih mudah diperkirakan sih tampilannya. Ketebalan ban bisa dihitung kok.
Terus, apa aja yang mesti diperhatikan saat fitting? Gak susah kok. Cukup perhatikan Clearance-nya saat velg sudah terpasang.
Yang dimaksud dengan clearance adalah kebebasan bergerak roda (velg + ban) di lokasinya. Perhatikan inner fender clearance: apakah velg/ban ada gesekan dengan bagian dalam fender, suspense (shockbreaker, per), bibir luar fender, maupun bagian rem (caliper, selang). Jangan lupa gerakkan belok ke kiri dan kanan secara perlahan dan perhatikan baik-baik.
Nah, jika ternyata dalam fitting ditemukan beberapa masalah dalam clearance, mungkin beberapa tips berikut bisa dilakukan:
- Rolling fender: jika ban atau velg mepet dengan fender, kemungkinan gesrot ke fender tinggi saat jalan. Rolling fender, atau melipat pelipit fender bisa dilakukan. sehingga ada ruang gerak lebih. Pelipit yang terlipat bisa menambah ruang hingga 2 cm lho. Yang perlu diingat, lakukan ini di tempat yang berpengalaman. Biasanya mereka sudah punya alat roll khusus buat ini.
- Papas caliper: ini dilakukan jika mentoknya velg ke caliper hanya 1-2 mm, katrena caliper yang tipis akan mengurangi kekuatan caliper itu sendiri, khususnya saat bekerja keras. Tapi ya ini lebih mending daripada memapas spoke velg yang mahal sih.
- Tambah spacer: ini jamak dilakukan saat kita ingin velg terlihat lebih keluar, termasuk menghindari gesekan dengan bagian dalam fender. Jaman sekarang orang kita udah cukup bagus kok bikin aluminium penambah jarak yang diselipkan antara velg dan hub roda ini, gak perlu takut getar atau retak. Hitungan spacer yang tepat malah bisa bikin stance mobilkita keliatan tambah keren!
- Ganti suspensi: Ini dilakukan biasanya jika ayunan mobil bikin jadi gesrot dengan roda. Tentu suspensi pengganti mesti lebih rigid dari yang sebelumnya untuk meminimkan ayunan. Makanya, resiko penggantian ini pun biasanya berbanding lurus dengan berubahnya bantingan menjadi lebih keras. Beberapa part suspensi yang bisa diganti adalah per dan shockbreaker, atau penambahan karet di antar per, yang biasa disebut spring damper.
Jadi, jangan malu apalagi males untuk minta fitting ya mulai sekarang!